Kamis, 17 Maret 2016
Home »
» Istilah Dalam Manajemen Kabel Jaringan
Istilah Dalam Manajemen Kabel Jaringan
1. Horizontal Cabeling
Horizontal kabel = menghungkan host/computer ke 1 wiring wiring closet (antara cross – connect panel di satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm , 4 pair, UTP, solid conductor cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap. Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
1.Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
2.Perlengkapan dasar switching.
3.Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi.
4.Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
5.Komunikasi data.
6.Wide Area Network(WAN).
7.Local Area Network (LAN).
8.Storage Area Network (SAN).
9.Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS, dan lainnya).
Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead. Topologi yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.
2. BACKBONE CABLING
Kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau pusat connettion point dapat menggunakan 100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau 50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel tersebut.
3. Conduit
Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungisepanjang kabel. Dapat terbuat dari material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat kaku , sedangkan yang terbuat dari plastik bersifatfleksibel / lentur. Conduit terbentang antara area kerja menuju wiring closet. Dalam pengisian kabel , harus disisakan ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit. Dapat dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable tray sebagai alternatif dari conduit . Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit. Berbentuk seperti rak yang menopang kabel dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit dengan cable tray adalah jika cable tray adalah conduit yang mempunyai rongga sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada kerusakan.
4. Wiring Closet
Tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet . Terletak disebuah tempat dimana semua kabel terkumpul. Wiring closet yaitu sebuah ruangan kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan kantor, di mana sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk jaringan komputer. Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak antara peralatan end-user seperti PC , akses perangkat pada jaringan, seperti router. Pembatasan inimungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung besar. Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat terkoneksitanpa masalah.
5. Wall plate
Penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.
6. Grounding
Sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanahuntuk menghilangkan beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
7. Cable Tray
Sebuah atau serangkaian barang beserta dengan aksesoris penunjang pemasangannya, yang membentuk sebuah struktur untuk mengikat dan menunjang instalasi kabel ( kabel listrik, kabel data, kabel telepon, dll) . Hal ini selain memberikan tambahan perlindungan kepada instalasi kabel tetapi juga mempermudah dalam pemeliharaannya. Cable tray sebagai alternatif dari conduit. Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit Berbentuk seperti rak yang menopang kabel dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit dengan cable tray adalah jika cable tray adalahconduit yang mempunyai rongga sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada kerusakan.
8. Plenum Rating
Nilai yang diberikan pada kabel dengan lapisan khusus yang jika terbakar akan menghasilkan bahan berbahaya di udara lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan pada kondisi buruk saat terjadi kebakaran. Tipe kabel ini biasanya lebih mahal daripada kabel standar “riser”. Oleh karena itu, sebelum memulai instalasi kabel, ada baiknya Anda memeriksa kondisi bangunan untuk menentukan apakah kabel Plenum Rated Cable harus digunakan.
9. Riser
Aksoseris cable tray atau ladder tetapi fungsinya adalah untuk sambungan kebawah plafon atau gedung bila mana ada penurunan.
0 komentar:
Posting Komentar